Powered By Blogger

Friday 23 March 2012

PEMBAYARAN INTERNASIONAL DAN NILAI TUKAR


BAB II
PEMBAHASAN

A.           NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL ( BALANCE OF PAYMENT )
1.             Pengertian Neraca Pembayaran Internasional
Adalah catatan dari semua transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu Negara. Dalam bisnis internasional dikenal adanya neraca perdagangan (balanced of trade) dan neraca pembayaran (balanced of payment). Neraca perdagangan juga dapat diartikan  gambaran perbandingan atau perimbangan antara besarnya ekspor dari suatu negara tertentu dengan besarnya impor yang dilakukannya dari negara yang bersangkutan. Suatu negara dapat memiliki surplus neraca perdagangan atau defisit neraca perdagangan, neraca perdagangan yang surplus menunjukan negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar disbanding dengan nilai impor yang dilakukan oleh negara partner dagangnya. Neraca perdagangan yang surplus apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke negara itu akan lebih besar disbanding dengan aliran kas keluarnya ke negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara tersebut sering disebut neraca apembayaran atau balanced of payment, dalam hal neraca pembayaran yang mengalami surplus sering juga dikatakan bahwa negara ini mengalami pertambahan devisa negara. Sebaliknya jika mengalami defisit neraca perdagangan maka berarti nilai impornya melebihi nilai impor, dengan demikian negara itu akan mengalami defisit neraca pembayarannya dan akan mengalami pengurangan devisa negara.




B.            KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
          Neraca pembayaran internasional memiliki dua komponen utama, yaitu :
a.    Current account (neraca berjalan), terdiri dari transaksi impor dan ekspor barang dan jasa. Pada current account, ekspor dicatat sebagai kredit karena menghasilkan devisa bagi negara. Sedangkan impor dicatat sebagai debit karena “menghilangkan”/mengeluarkan devisa dari negara. Selain ekspor dan impor, transaksi lain yang termasuk dalam current account adalah pembayaran faktor (factor payment) dan unilateral transfers.
b.    Financial account (dulunya disebut capital account), yang mencatat transaksi aset finansial, transfer pembayaran, piutang maupun utang internasional. Ini mencakup pencatatan akan FDI (foreign direct investment atau Penanaman Modal Asing/PMA), pembayaran dividen, cicilan hutang, bunga atau utang, pembelian surat berharga, saham, dan lain sebagainya. Financial account mengukur devisa masuk dan keluar seperti pada current account, dimana transaksi yang menghasilkan devisa dicatat sebagai kredit (capital inflow). Sebaliknya, transaksi yang mengakibatkan devisa keluar dari suatu negara dicatat sebagai debit (capital outflow).
Contoh transaksi yang menghasilkan devisa (kredit) pada financial account adalah : hutang luar negeri, FDI,  pembelian saham maupun obligasi dalam negeri oleh investor asing, dls. Semua transaksi ini mendatangkan devisa bagi negara. Misalnya transaksi berlangsung antara Indonesia-Amerika, maka cadangan dolar (devisa) Indonesia akan bertambah akibatnya adanya transaksi-transaksi diatas.
Sedangkan contoh transaksi yang mengurangi devisa (debit) pada financial account adalah : pembayaran cicilan hutang luar negeri,  pembayaran bunga dari hutang luar negeri, pembayaran dividen atas saham dalam negeri yang dimiliki investor asing, pembayaran bunga dan hutang obligasi yang jatuh tempo, pengiriman laba dari FDI atau investasi asing yang ditanamkan di dalam negeri, dls. Semua transaksi ini mengurangi devisa suatu negara.
Dua fitur utama financial account adalah :
1)        Capital inflow.
Ini merupakan dana/modal yang masuk ke dalam suatu negara (dicatat sebagai kredit), misalnya melalui investasi asing (FDI), pembelian saham, obligasi, atau surat berharga lainnya. Capital inflow yang berkontribusi baik bagi perekonomian adalah yang dalam jangka panjang, misalnya melalui investasi modal riil (FDI) berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin baru, dls. Sedangkan capital inflow jangka pendek sering juga disebut “hot money”, merupakan dana yang hanya singgah sebentar di suatu negara dan tidak berkontribusi langsung ke peningkatan output (GDP). Hot money biasanya hanya mencari keuntungan jangka pendek, misalnya dari pembelian saham.
2)        Capital Outflow.
Ini merupakan dana/modal yang keluar dari suatu negara (dicatat sebagai debit), misalnya ada swasta/masyarakat yang melakukan investasi (baik FDI maupun pembelian saham dan surat berharga lainnya) di luar negeri, pembayaran cicilan hutang luar negeri, pembayaran bunga atas hutang luar negeri, dan sebagainya.

C.           LALU LINTAS PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1.             Peranan Bank dalam Neraca Pembayaran Internasional
Text Box: Eksportir à bank devisa à Importir
 



Berikut peranan Bank Devisa dalam pembayaran internasional:
a.       Menjadi penghubung antara peminta valas dan penawar valas
b.      Yang membiayai transaksi – transaksi luar negeri
c.       Menyediakan model semasa transaksi yang dibiayai yang belum sepenuhnya dilaksanakan secara tuntas
Bagi importir dan eksportir, bank devisa merupakan lembaga dimana mereka dapat memperjualbelikan surat – surat wesel luar negeri dan menggunakannya sebagai perantara dalam mengadakan penagihan – penagihan kepada debitur di luar negeri. Misalanya, seorang eksportir Indonesia menutup perjanjian jual beli dengan seorang importir Inggris. Dalam perjanjian jual beli ini, satuan uang yang digunakan dalam perjanjian jual – beli bisa poundsterling Inggris, Rupiah, bahkan bisa digunakan satuan uang negara ketiga, tergantung kesepakatan yang bersangkutan. Pada umumnya, para eksportir dan sebagian besar pemerintah negara pengekspor sering menginginkan penggunaan hard currency ( mata uang kuat ) dalam mengadakan perjanjian jual beli dengan para pembeli di luar negeri.
Bank – bank devisa pada umumnya mempunyai rekening pada bank di berbagai negara karena bank – bank devisa – lah yang memperjualbelikan surat – surat wesel luar negeri.
Sedangkan Fungsi Bank Devisa antara lain adalah sebagai berikut:
a.              Melaksanakan transfer pembayaran internasional
b.             Menyediakan kredit untuk membiayai transaksi ekonomi internasional
c.              Menanggung resiko perubahan kurs valas

2.             Valuta Asing dan Bursa Valuta Asing
Bursa valuta asing atau disingkat bursa valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang atau pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.
Dengan kata lain bursa valas dapat didefinisikan sebagai lembaga pasar dimana orang memperoleh fasilitas untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain atau menerima pembayaran dari penduduk negara lain.
Sumber permintaan valuta asing berasal dari berbagai pihak antara lain:
1.      Importir
2.      Investor dalam negeri yang menyelesaikan kewajiban –kewajiban luar negerinya
3.      Debitur dalam negeri untuk melunasi kewajiban luar negerinya
4.      Wisatawan dalam negeri yang akan berkunjung ke luar neger
5.      Perusahaan – perusahaan asing yang harus membayar deviden kepada para pemegang saham luar negeri
6.      Rumah tangga keluarga yang membutuhkan valas untuk membiayai studi anggota keluarganya yang belajar di luar negeri
7.      Pemerintah yang membutuhkan valas untuk membiayai perwakilan – perwakilannya di luar negeri, untuk meyelesaikan utang – utang luar negerinya yang telah jatuh tempo, membayar bunga dan sebagainya
8.      Spekulan yang misalnya saja meramalkan akan adanya tindakan kebijakan devaluasi, mempunyai tendensi untuk berlomba – lomba membeli valas.
          Bentuk – bentuk valuta asing yang diperjualbelikan dalam bursa :
a)             Mata uang asing yang konvertibel
b)             Saldo kredit pada bank devisa
c)             Surat – surat wesel luar negeri
d)            Hak – hak penerimaan pembayaran dari penduduk negara lain

3.             Pusat Finansial Internasional
Mekanisme pembayaran internasional ditentukan oleh pola hubungan antara bank – bank yang aktif beroperasi dalam bidang jual – beli alat – alat pembayaran.
Pola hubungan antarbank dalam melaksanakan penyelesaian utang – piutang di antara mereka, antara lain :
a.              Penyelesaian utang piutang dengan pola desentralisasi atau biasa disebut decentralized system of international payment
Adalah pola hubungan apabila sitem perbankan negara yang satu dengan sistem perbankan yang lain dalam menyelesaikan utang – piutangnya dilakukan secara bilateral.
Gambar 1. Pembayaran Antarnegara dengan Sistem Desentralisasi

b.      Penyelesaian utang – piutang secara terpusat atau biasa disebut centralized system of international payment
Terjadi apabila hubungan antar bank – bank dari suatu negara dengan bank – bank lain mengenai saldo – saldo rekeningnya dilakukan melalui sebuah financial center.
Gambar 2. Pembayaran Antarnegara dalam Sistem Sentralisasi
c.       Campuran dari kedua bentuk ( desentralisasi dan sentralisasi )

D.           TRANSAKSI PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1.             Transaksi Barang dan Jasa
Persamaan penghasilan nasional :
Oval: Y = C + I + G + ( X – M )
 



Keterangan :
Y = Penghasilan Nasional
C = Pengeluaran Konsumsi
I = Pengeluaran Investasi
G = Pengeluaran Pemerintah
X = Ekspor
M = Impor

( X - M ) merupakan neraca pembayaran (netto). Apabila (X – M) positif berarti ( C + I + G ) < Y, implikasinya bahwa suatu negara menghasilkan lebih banyak dari yang digunakan sehingga kelebihan dijual di luar negeri, ( X – M ) bernilai negatif berarti negara itu pengeluarannya lebih besar dari pada yang dihasilkan.

2.             Transaksi Modal
          Transaksi modal terdiri:
a.  Transaksi modal jangka pendek:
1)        Kredit untuk perdagangan dari negara lain (kredit)
2)        Kredit perdagangan kepada penduduk negara lain (debet)
3)        Deposit bank di LN (debet)
4)        Deposit bank dalam negeri milik penduduk negara lain (kredit)
5)        Pembelian surat berharga LN jangka pendek (debet)
6)        Penjualan surat berharga jangka pendek kepada penduduk LN (kredit)
b.  Transaksi modal jangka panjang:
1)        Investasi langsung di luar negeri (transaksi debet )
2)        Investasi asing di dalam negeri (transaksi kredit ).
3)        Pembelian surat berharga jangka panjang penduduk LN (debet)
4)        Pembelian surat berharga jangka panjang DN oleh penduduk LN (kredit)


3.             Transaksi Satu Arah (Unilateral Transfer)
Transaksi satu arah adalah transaksi yang tidak menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran, misalnya pemberian hadiah, dan bantuan. Apabila suatu Negara memberi hadiah atau bantuan maka ini merupakan transaksi debet. Sebaliknya apabila menerima hadiah atau bantuan maka merupakan transaksi kredit
4.             Selisih Perhitungan (Errors and Missions)
Rekening ini merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak persis sama dengan nilai-nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening ini maka jumlah nilai total nilai sebelah kredit dan debet dari suatu neraca pembayaran internasional akan selalu sama(balance).
5.             Lalu Lintas Moneter
Transaksi ini disebut accommodating sebab merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat adanya transaksi lain. Transaksi lain ini sering disebut dengan autonomous sebab transaksi ini timbul tanpa dipengaruhi transaksi lain.


E.            CARA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri dan membiayai transaksi perdagangan internasional, dapat menggunakan :
1.    Cash
Pembayaran dilakukan dengan menggunakan check/cheque atau bank draft, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik dengan importir.
Pembeli membayar harga barang sebelum barang tersebut diterimanya atau dikapalkan/ dikirimkan kepadanya. Ini berarti bahwa pembeli pada hakekatnya telah memberikan kredit kepada penjual (buyer's credit), sehingga penjual dengan kredit tersebut dapat menyiapkan barang yang akan dikirimkannya kepada pembeli. Setelah barang dikirimkan si penjual mengirim dokumen pengangkutan disertai invoice yang mencantumkan pembayaran telah dilakukan in advance.
Kelemahan pembayaran dengan Cash :
a)         Untuk pembelian barang tersebut importir harus menyediakan dana, walaupun barang yang dibeli belum diterima. Dengan sendirinya importir akan menanggung biaya kapital untuk modal yang ditanam delam bentuk barang dalam pesanan
b)        Dengan cara ini, importir menanggung segala macam resiko, yaitu resiko sesuai tidaknya barang yang datang dengan barang yang dipesan, resiko keterlambatan barang dan resiko ketidakjujuran pihak eksportir
2.    Open Account
            Merupakan kebalikan dari cara cash, yaitu pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau kebijaksanaan importir setelah barang dikirim kepada importir tanpa surat perintah pembayaran serta dokumen-dokumen.
        Dengan cara ini, eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya dokumen – dokumen untuk meminta pembayaran. Commercial invoice atau faktur dipakai sebagai tanda hutang. Pembayaran dilakukan setelah barang laku atau satu sampai tiga bulan setelah tanggal pengiriman barang, sesuai perjanjaian yang disepakati.
Kelemahan cara ini, antara lain :
a.         resiko bagi eksportir sangat besar karena disebabkan tidak digunakannya dokumen – dokumen untuk menjamin pembayaran tersebut
b.         eksportir harus membiayai seluruh transaksi
c.         resiko yang timbul sebagai akibat adanya perubahan kurs devisa dalam cara ini sangat besar
Keuntungan cara ini , antara lain :
a.         prosedur sangat sederhana
b.         biaya pelaksanaan rendah dan pada umumnya lebih rendah daripada menggunakan bill of exchange atau letter of credit

3.    Commercial Bill of Exchange
            Merupakan cara yang paling umum dipakai dan sering disebut draft atau trade bills, yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang, yang biasanya disebut trade drafts. Jenis draft terdiri dari; clean draft dan documentary draft
            Commercial Bill of Exchange adalah surat perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada seseorang yang disebut namanya atau kepada orang yang ditunjuknya pada tanggal pembayaran agar surat perintah itu berlaku sebagai surat wesel, maka isinya harus memuat syarat-syarat yang ditetapkan dalam undang-undang antara lain memuat perkataan "Surat Wesel"

4.        Letter of Credit
Letter of credit atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan).

F.            NILAI TUKAR
1.             Pengertian Nilai Tukar
Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.
Dalam sistim pertukaran dinyatakan oleh yang pernyataan besaran jumlah unit yaitu "mata uang" (atau "harga mata uang" atau "sarian mata uang") yang dapat dibeli dari 1 penggalan "unit mata uang" (disebut pula sebagai "dasar mata uang"). sebagai contoh, dalam penggalan disebutkan bahwa kurs EUR-USD adalah 1,4320 (1,4320 USD per EUR) yang berarti bahwa penggalan mata uang adalah dalam USD dengan penggunaan penggalan nilai dasar tukar mata uang adalah EUR
2.             Sistem Nilai Tukar
Sistim nilai tukar mata uang bebas-apung merupakan nilai tukar yang dibolehkan untuk berbeda terhadap yang lain dan mata uang ditentukan berdasarkan kekuatan-kekuatan pasar atas dari penawaran dan permintaan nilai tukar mata uang akan cenderung berubah hampir selalu seperti yang akan dikutip pada papan pasar keuangan, terutama oleh bank-bank di seluruh dunia sedangkan dalam penggunaan sistem pasak nilai tukar mata uang atau merupakan nilai tukar tetap dengan ketentuan berlakunya devaluasi dari nilai mata uang berdasarkan sistem Bretton Woods.
3.             Fluktuasi Nilai Tukar
Nilai tukar yang berdasarkan pada kekuatan pasar akan selalu berubah disetiap kali nilai-nilai salah satu dari dua komponen mata uang berubah. Sebuah mata uang akan cenderung menjadi lebih berharga bila permintaan menjadi lebih besar dari pasokan yang tersedia. nilai akan menjadi berkurang bila permintaan kurang dari suplai yang tersedia.
Peningkatan permintaan terhadap mata uang adalah yang terbaik karena denganmeningkatnya permintaan untuk transaksi uang, atau mungkin adanya peningkatan permintaan uang yang spekulatif. Transaksi permintaan uang akan sangat berhubungan dengan tingkat aktivitas bisnis negara berkaitan, produk domestik bruto (PDB) (gross domestic product (GDP) atau gross domestic income (GDI)) , dan tingkat permintaan pekerja. Semakin tinggi tingkat menganggur pada suatu negara akan semakin sedikit masyarakatnya yang secara keseluruhan akan dapat menghabiskan uang pada belanja pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa dan Bank Sentral, di Indonesia dalam hal ini dilakukan oleh Bank Indonesia biasanya akan sedikit kesulitan dalam melakukan penyesuaian pasokan uang yang dalam persediaan untuk mengakomodasi perubahan dalam permintaan uang berkaitan dengan transaksi bisnis.
Dalam mengatasi permintaan uang dengan tujuan untuk spekulatif, Bank Sentral akan sangat sulit untuk mengakomodasinya akan tetapi akan selalu mencoba untuk melakukan dengan melakukan penyesuaian tingkat suku bunga agar seseorang Investor dapat memilih untuk membeli kembali mata uangnya bila (yaitu suku bunga) cukup tinggi, akan tetapi, dengan semakin tinggi sebuah negara menaikan suku bunganya maka kebutuhan untuk mata uangnya akan semakin besar pula. Dalam hal perlakuan tindakan spekulasi terhadap realitas mata uang akan berkaitan dan dapat menghambat pada pertumbuhan perekonomian negara serta para pelaku spekulasi akan terus, terutama sejak mata uang secara sengaja dibuat agar bisa dalam bawah tekanan terhadap mata uang dalam rangka untuk memaksa agar Bank Sentral dapat menjual mata uangnya untuk tetap membuat stabilitas (bila hal ini terjadi maka para spekulan akan berusaha dapat membeli kembali mata uang tersebut dari bank dan pada harga yang lebih rendah atau selalu akan dekat dengan posisi harapan dengan demikian pengambilan keuntungan terjadi).
4.             Ketidakstabilan Nilai Tukar
Ketidakstabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dari waktu ke waktu menyebabkan ketidakstabilan harga saham. Kondisi ini cenderung menimbulkan keragu-raguan bagi investor, sehingga kinerja bursa efek menjadi menurun. Hal ini dapat dilihat dari harga sekuritas atau harga saham yang sedang terjadi, baik indeks harga saham sektoral maupun Indeks Harga Saham Gabungan











No comments:

Post a Comment